Sejarah Festival Kue Bulan
Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival merupakan perayaan besar masyarakat Tionghoa. Lalu, bagaimana sejarah Mooncake Festival?
Secara umum, Festival Kue Bulan diyakini berawal dari kegiatan pemujaan kaisar kuno. Namun, ada versi lain sejarah Festival Kue Bulan yang berkaitan dengan produksi pertanian, yaitu panen saat musim gugur. Musim gugur adalah musim panen, panen dan buah-buahan yang terus-menerus dipanen.
Para petani merayakan kebahagiaan panen dengan menetapkan hari khusus di pertengahan bulan ke-8 dalam kalender lunar untuk merayakannya. Mereka merayakannya tidak hanya untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada dewa bulan dan alam, tetapi juga untuk mengharapkan perlindungan dan kebahagiaan di masa depan.
Hingga kini, hari khusus tersebut dijadikan Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival. Selain itu, Festival Kue Bulan juga berhubungan dengan penampakan Bulan yang terlihat terang saat perayaan tersebut.
Bulan lebih terang dan bulat pada hari ke 15 bulan ke 8 lunar. Dalam masyarakat feodal, kaisar biasa memuja matahari di musim semi dan memberikan persembahan kepada bulan di musim gugur. Belakangan, para bangsawan dan cendekiawan mengikutinya untuk mengapresiasi terangnya bulan di Festival Pertengahan Musim Gugur.
Pada Dinasti Zhou, masyarakat menata altar dengan meletakkan kue bulan, semangka, apel, kurma merah, plum, anggur dan persembahan lainnya, di mana kue bulan dan semangka berbentuk teratai dinilai sangat penting untuk melambangkan keharmonisan keluarga. Adat istiadat semacam ini lama kelamaan merajalela di kalangan masyarakat dan menjadi suatu kegiatan tradisional.
Hingga pada zaman Dinasti Tang, masyarakat semakin menaruh perhatian pada persembahan ke bulan, sehingga Festival Pertengahan Musim Gugur menjadi festival permanen. Pada hari itu, orang-orang memandang bulan purnama untuk mengharapkan reuni keluarga. Masyarakat yang jauh dari rumah pun mengungkapkan kerinduannya dengan menatap bulan.
Demikian serba-serbi kue bulan untuk perayaan Festival Kue Bulan. Semoga bermanfaat!
Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang penyakit tipes?
Penyakit tipes juga dikenal dengan nama demam tifoid, teman-teman.
Ketika seseorang mengalami tipes, gejala yang dialami umumnya berupa demam tinggi, sakit perut, dan rasa sakit di tubuhnya.
Karena mengalami gangguan saluran pencernaan, maka pasien tipes harus memerhatikan asupan makanan.
Ada makanan yang harus dihindari pasien tipes dan ada makanan yang sebaiknya dikonsumsi pasien tipes.
Kita cari tahu makanan apa saja, yuk!
Penyebab Penyakit Tipes
Nama penyakit tipes mirip dengan penyakit tifus. Namun, sebenarnya tipes dan tifus adalah dua penyakit yang berbeda.
Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, teman-teman. Bakteri ini berhubungan dengan bakteri Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan.
Sedangkan tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh serangga atau hewan pengerat.
Seseorang bisa mengalami penyakit tipes jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.
Karenanya penting untuk menjaga kebersihan makanan, alat makan, dan tangan untuk menghindari makanan terkontaminasi bakteri itu.
Baca Juga: Jangan Lagi Tertukar, Tifus dan Tipes Ternyata Penyakit yang Berbeda
Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Tipes
Makanan Tinggi Kalori dan Karbohidrat
Pasien tipes disarankan makan makanan tinggi kalori, misalnya kentang rebus, pisang, nasi, pasta rebus, atau roti tawar.
Makanan itu bisa membantu mengembalikan energi.
O iya, makanan yang tidak terlalu padat juga mudah dicerna pasien tipes, seperti bubur atau telur rebus tanpa kulit.
Makanan yang hambar juga mudah dicerna dan bisa membantu menenangkan sistem pencernaan.
Makanan dengan Kandungan Air yang Tinggi
Cairan yang cukup dalam tubuh penting bagi pasien tipes. Karena kondisi diare bisa membuat dehidrasi atau kekurangan cairan.
Sehingga makanan lain yang baik dikonsumsi pasien tipes adalah makanan dengan air yang tinggi, seperti buah segar.
Buah yang mengandung air tinggi antara lain semangka, blewah, dan anggur.
Makanan yang berkuah seperti sup dari kaldu sayuran juga bisa memberikan tambahan cairan bagi tubuh.
Cairan dari minuman juga penting bagi pasien tipes, misalnya dari air kelapa atau jus buah-buahan.
Makanan dengan Kandungan Protein
Sumber protein juga penting bagi pasien tipes. Sumber protein yang bisa dikonsumsi misalnya ada telur, susu, atau yogurt yang lebih muda dicerna daripada daging.
Selain itu, biji-bijian dan kacang-kacang-kacangan juga bisa membantu menambah asupan protein.
Lalu, makanan apa yang sebaiknya dihindari pasien tipes?
Baca Juga: Ada Obat yang Harus Dikonsumsi Setelah Makan, Ternyata Ini Alasannya
Makanan yang Harus Dihindari Saat Tipes
Sayuran seperti kubis, paprika, dan lobak, bisa menyebabkan perut kembung sehingga harus dihindari pasien tipes.
Makanan berserat memang baik untuk pencernaan yang sehat, tapi sebaiknya dihindari pasien tipes.
Sebabnya, makanan tinggi serat lebih sulit dicerna, misalnya seperti roti gandum.
Pasien tipes juga perlu menghindari makanan berminyak atau makanan yang digoreng.
Selain itu, makanan yang mengandung banyak mentega juga perlu dihindari.
Makanan pedas, makanan asam, juga makanan yang berbumbu kuat juga sebaiknya dihindari.
Sebabnya, makanan-makanan itu bisa menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.
O iya, karena kndisi kebutuhan tubuh yang berbeda-beda setiap orang. Tentunya, yang terpenting teman-teman juga menuruti saran dokter untuk mengonsumsi makanan apa yang baik untuk pasien tipes, ya.
Baca Juga: Telur Ternyata Baik Dikonsumsi Pasien Diabetes, Ketahui Manfaat dan Aturan Makan Telur untuk Pasien Diabetes, yuk!
Ayo, lihat video ini juga!
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?
MOSKWA, KOMPAS.com - Krisis kekurangan pangan telah mengakibatkan sejumlah besar beruang kelaparan dan agresif mendekati permukiman penduduk di Rusia Timur Jauh.
Seorang petugas kehutanan Rusia, Senin (15/11/2017), mengatakan, sejauh ini dua orang tewas akibat serangan beruang yang putus asa mencari makanan.
Pekan lalu, petugas kehutanan di Pulau Sakhalin mengatakan, 83 ekor beruang terpaksa ditembak mati karena membahayakan manusia.
Jumlah beruang yang harus ditembak mati naik tiga kali lipat dibanding tahun lalu.
Baca: Tidur di Tenda, Remaja Ini Terbangun Saat Kepalanya Digigit Beruang
"Hal seperti ini tak pernah terjadi sebelumnya. Di hutan tak ada cukup ikan, buah-buahan atau kacang-kacangan," kata petugas yang tak mau disebutkan namanya.
Petugas itu menuding penangkapan ikan salmon yang serampangan dan tak terkendali menjadi salah satu faktor menyusutnya makanan beruang.
Sebenarnya, kata petugas itu, warga tak diizinkan memasang jaring ikan di musim panas ini karena jumlah ikan sangat sedikit, tetapi mereka tetap memasang jaring," tambah dia.
Beruang-beruang yang keluar dari hutan kemudian masuk ke desa-desa mencari makanan, memangsa anjing peliharaan penduduk, dan bahkan sempat menggigit seorang warga desa.
"Di masa saat ini seharusnya beruang sudah memiliki cukup lemak di tubuhnya untuk menghadapi musim dingin. Namun, mereka amat kurus," tambah petugas.
Pada September lalu, serangan beruang menewaskan seorang pemburu dan pencari ikan. Beruang-beruang ini juga menyerang ternak dan menggali tanaman kentang milik warga.
Baca: Ingin Memberi Makan, Pria Thailand Nyaris Tewas Diserang Beruang
Petugas kehutanan memperkirakan krisis ini akan berlangsung hingga November hingga beruang-beruang yang kekurangan makan akan mati kedinginan sementara yang lain berhibernasi.
Sakhalin adalah sebuah pulau besar yang sebagian wilayahnya masih diselimuti hutan. Pulau ini terletak di sisi utara Jepang antara Laut Okhotsk dan Laut Jepang.
Apa itu Festival Kue Bulan?
Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival adalah perayaan masyarakat Tionghoa. Perayaan Festival Kue Bulan ini merupakan terbesar kedua setelah Imlek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perayaan Festival Kue Bulan juga disebut sebagai Mid Autumn Festival atau Festival Pertengahan Musim Gugur. Festival Kue Bulan dianggap sebagai simbol perayaan syukur dengan menikmati bulan purnama sambil menyantap kue bulan.
Asal-usul Kue Bulan dalam Festival Kue Bulan
Kue bulan untuk perayaan apa? Hidangan kue bulan selalu disajikan saat Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival. Dilansir situs Britannica, kue bulan disantap pada saat Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur, sambil menatap bulan panen purnama.
Secara tradisional, kue bulan berbentuk bulat atau persegi. Kue tipis yang agak manis ini dibentuk di sekeliling isian yang umumnya terbuat dari pasta biji teratai. Pada titik tertentu, kuning telur asin utuh ditambahkan untuk melambangkan Bulan.
Saat ini, kue bulan lebih bervariasi karena hotel dan restoran ternama dari Beijing hingga Singapura bersaing untuk menciptakan versi terbaru. Beberapa toko roti menambahkan empat atau lebih kuning telur asin ke dalam resepnya, sedangkan isiannya bisa berupa pasta kacang merah, kacang-kacangan, biji-bijian, ham asin, pasta durian, talas tumbuk, dan bahkan sarang burung walet.
Kue bulan "Snowy dibungkus dengan pasta tepung beras manis. Selain itu, ada juga kue bulan es krim yang hadir dalam berbagai rasa dengan inti sorbet mangga sebagai pengganti kuning telur.
Meski berukuran kecil, kue bulan jarang dimakan utuh karena isinya yang banyak. Sebaliknya, mereka dipotong menjadi beberapa bagian untuk menghargai bagian "bulan" di tengahnya.
Kue bulan diduga berperan dalam penggulingan dinasti Mongol Yuan yang memerintah Tiongkok pada abad ke-13 dan ke-14. Pesan-pesan yang menguraikan rencana pemberontakan disembunyikan di dalam kue bulan, yang diberikan sebagai hadiah kepada para pendukungnya.
Jazz Traffic Festival Suara Surabaya, Selalu Ada Konsep Yang Beda di Setiap Tahunnya
Bertempat di Excotel Design Hotel, Jalan A.Yani Surabaya, panitia Jazz Traffic Festival Suara Surabaya menyelenggarakan konferensi pers pada Jumat (13/9/2024) siang.
Gelaran Jazz Traffic Festival di edisi tahun ini akan digelar dua hari, Sabtu-Minggu (14-15/9/2024), di Grand City Surabaya, dengan tema "Feel The Culture, Create The Memories".
Dijelaskan Verry Firmansyah, CEO Suara Surabaya, Jazz Traffic Festival sudah digelar yang ke-11 kalinya oleh Suara Surabaya Media.
"Sejak radio Suara Surabaya berdiri di tahun 1983, dan di tahun 2011 adalah awal Jazz Traffic sendiri sebagai program musik yang secara diselenggarakan secara off air. Konsisten diselenggarakan setiap tahun, hanya di tahun 2019 sempat terhenti karena Covid-19. Dan di tahun 2022 kita selenggarakan kembali sampai 2024 ini," tutur Verry dalam sambutannya.
Mengenai tema "Feel The Culture, Create The Memories", Verry mengungkapkan bahwa gelaran Jazz Traffic adalah salah satu festival musik yang rutin digelar, sehingga sudah identik dengan semacam festival budaya khas Kota Surabaya.
"Jadi kalau ingin tahu budaya festival musik di Surabaya itu ya Jazz Traffic, yang di dalamnya ada musik jazz dan genre-genre lain,” katanya.
Sementara itu, supaya Jazz Traffic Festival yang dikreasikan di tahun ini menimbulkan kesan "memorable", Irma Widya, ketua panitia menambahkan, perhelatan Jazz Traffic Festival kali ini dirancang untuk memberi kenyamanan bagi semua kalangan termasuk keluarga, dengan menyediakan fasilitas seperti area kuliner, booth sponsor, merchandise, dan ruangan indoor yang sejuk.
“Jazz Traffic Festival diharapkan menjadi jujugan masyarakat yang ingin mengetahui budaya festival musik (yang tak terlupakan) di Kota Surabaya,” ucap Irma.
Sesuatu yang berbeda yang dihadirkan adalah hal yang wajib ada di setiap tahun festival musik Jazz Traffic Suara Surabaya. Selain musisi-musisi kontributornya yang selalu variatif, di tahun 2024 ini panitia juga merancang adanya 4 stage atau panggung di Jazz Traffic Festival 2024 dengan menampilkan konsep menarik untuk dipilih pengunjung.
Antara lain MLDSpot Stage untuk di lokasi outdoor, BRImo Stage berada di Exhibition Hall, dan Freeport Indonesia Stage digelar di Convention Hall. Sedangkan Bus Stage difungsikan sebagai area food and beverage (F&B) bagi pengunjung yang ingin makan dan minum sembari menikmati hiburan dengan suasana yang berbeda. Di seputaran arena pertunjukan, panitia juga akan menyediakan layar-layar LED teknologi terbaru yang akan terus di-running untuk pengunjung, mulai awal hingga selesainya festival.
SEMARANG, AKSIKATA.COM – Pemprov Jateng bekerja sama dengan Masyarakat Pusaka Nusantara menggelar ajang Festival Keris 2024, Kamis – Sabtu, 12-14 Desember 2024, besok di Ghradika Bakti Praja.
Ketua Penyelenggara Festival Keris 2024, Daryono mengungkapkan, ajang ini digelar untuk memperingati 19 tahun keris ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO.
Ada 100 keris yang akan dipamerkan dari berbagai periode dari Tuban, Mataram, hingga Periode Kamardikan. Keris yang ditampilkan merupakan koleksi dari para kolektor, dan juga berasal dari para guru yang mengajar di berbagai sekolahan.
“Pameran ini bertujuan untuk memberi edukasi, promosi sekaligus event menarik pariwisata dan juga memberikan nilai secara ekonomi melalui bursa. Ini memberi harapan, bahwa para ASN sebagai pejabat menjadi semangat untuk meneladani warisan pusaka keris, juga sekaligus sebagai edukasi,” kata Daryono.
Festival Keris kali ini tak hanya memamerkan keindahan pusaka, tapi juga menghadirkan workshop, edukasi, hingga bursa jual beli keris dari berbagai penjuru Nusantara.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Jateng, Eris Yunianto menyebut keris tidak hanya sebuah benda, tetapi menyimpan keterampilan temurun leluhur, seperti teknik tempa, pembuatan sarung atau warangka, hingga filosofi penamaan bilah keris.
Festival Keris 2024 menjadi momen penting untuk melestarikan budaya dan memperkenalkan nilai seni keris kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Festival Kue Bulan 2023 dilaksanakan pada 29 September 2023. Adapun Festival Kue Bulan ini dirayakan oleh masyarakat Tionghoa setiap tanggal 15 bulan 8 dalam penanggalan Imlek.
Sesuai namanya, makanan khas dalam perayaan ini adalah kue bulan. Lalu, apa makna kue bulan dalam Festival Kue Bulan?