Tim teknik Telkomsel Pusat saat ini sedang memperbaiki situs Telkomsel yang dihack peretas, Jumat (28/4/2017).
Erwin Kusumawan Manager Corporate Communication Telkomsel Jawa Bali mengatakan, tim teknik baru mengetahui pembajakan situs Telkomsel itu sekitar pukul 05.00 WIB.
“Untuk proses perbaikan, situs Telkomsel untuk sementara waktu kita tutup,” kata Erwin pada Radio Suara Surabaya.
Meskipun situs dibajak, kata dia, layanan Telkomsel tidak ada masalah sama sekali.
“Tapi website itu kan salah satu pintu layanan kami. Konsumen bisa mengakses pintu layanan kami yang lain seperti My Grapari, call center atau datang langsung ke Grapari Telkomsel,” ujar dia.
Terkait pelaku peretasan situs, kata dia, sedang dalam analisa tim teknik. “Tapi sekarang kita fokus supaya situs Telkomsel bisa segera diakses konsumen dengan nyaman,” katanya.
Terkait peretasan situs ini, Erwin mengaku tidak menimbulkan kerugian berarti. “Tidak ada data pelanggan yang terganggu ataupun bocor,” tambah dia. (dwi/rst)
Seru-seruan ngonten, gaming, dan streaming dengan paket internet terbaik dari Telkomsel PraBayar.
Get access to YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, or Twitter, only with Kuota Ketengan.
Anda sedang mengakses Telkomsel dengan nomor
Bebas nonton tayangan kelas dunia, gaming tanpa lagging, dengerin musik sesukamu, chatting, hunting promo online shop, dan akses unlimited ke puluhan aplikasi, semua dengan kemudahan pembayaran dari Halo. Ayo, #BukaSemuaKeunggulan dengan registrasi sekarang di sini.
Indonesian telecommunications company
For Telkom Indonesia's mobile telecommunication service provider in East Timor, see
PT Telekomunikasi Selular, trading as Telkomsel, is an Indonesian telecommunications company founded in 1995. Its ownership is divided between Telkom Indonesia (69.9%) and Singtel (30.1%), which serves as Telkom's consumer services arm starting 1 July 2023 by its management takeover of IndiHome.[1] It is headquartered alongside Telkom in the Telkom Landmark Complex.
Telkomsel is the largest cellular telecommunication carrier in the country with 169.5 million customer base as of 2020.[2] The company operates their GSM network on the 900–1800 MHz frequency range, as well as 3G, 4G, and 5G services on other frequencies. Telkomsel operates a variety of mobile services, chief among them are Telkomsel PraBayar (a consolidation of simPATI, kartuAs, and LOOP, all of them Telkomsel's prepaid services) and Telkomsel Halo (formerly kartuHalo). These brands differ on their payment model (prepaid vs. postpaid) as well as pricing. As of the first quarter of 2020, Telkomsel had a 66.4% share of the Indonesian mobile phone market.[3]
Telkomsel was incorporated on 26 May 1995 in Jakarta, Indonesia by PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) and PT Indosat Tbk (Indosat). In 1996, KPN Netherlands (KPN) and PT Setdco Megacell Asia (Setdco) acquired stakes in Telkomsel of 17.28% and 5%, respectively. In 2001, Telkom acquired Indosat shares to increase its ownership to 77.72%, while KPN and Setdco's shares were acquired by Singtel Mobile. The following year, Singtel Mobile increased its ownership by 12.7%, bringing its total ownership in Telkomsel to 35%, while it is majority owned by Telkom Indonesia with 65% of the shares.[4]
In November 1997, Telkomsel became the first wireless carrier in Asia to introduce rechargeable GSM pre-paid services (branded as simPATI until the 2021 rebrand).[citation needed] In September 2006, Telkomsel became the first carrier in the country to launch a 3G service.
On 20 March 2009, Telkomsel and Apple South Asia launched the iPhone 3G in Indonesia with customised price plans for all of Telkomsel's customers.[5] Three years later, Telkomsel had acquired more than 100 million active customers.[6]
In 2014, 11 million former Telkom Flexi (the parent company's fixed wireless access service) subscribers were migrated to either kartuAs or kartuHALO service (depending on their plan) when Telkom, along with various other cellular providers across the country, ended their CDMA services.[7]
In April 2017, the company's website was hacked, and a message protesting about high charges and unnecessary extra services was posted containing numerous offensive words.[8] There was widespread support for the hacker on social media.[9]
In June 2021, Telkomsel became the first carrier in the country to launch a 5G service, with limited rollout in certain regions in Jakarta, Bandung and South Tangerang, along with Batam.[10] On 18 June 2021, Telkomsel launched its new logo, replacing the old logo that has been used 26 years since its foundation.[11]
On 6 April 2023, Telkomsel announced their plan to merge with Telkom's broadband arm IndiHome as one 58.3 trillion rupiah entity, meaning that Telkomsel would begin to widen the coverage for the fixed broadband markets awhile to get prepared for providing digital economy and 5G technology transition.[12]
As of 2018, Telkomsel had 160,705 Base Transceiver Stations (BTS) with 68.7% being 3G/4G capable.[13] The network uses GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, EDGE, 3G, 4G, and 5G technologies.
(1765~1785, 1860~1880)
(1960~1980, 2150~2170)
TelkomGroup mengumumkan, layanan Indihome dan Telkomsel sudah kembali normal meski penyambungan kabel JaSuKa masih dilakukan. TelkomGroup menggunakan jaringan backup dan alternatif untuk melayani para pelanggan.
Dalam holding statement terkini, Telkomsel mengatakan layanan internet di seluruh wilayah yang terdapat gangguan telah pulih dan dapat diakses dengan normal.
Telkomsel menyebut akses internetnya di sejumlah wilayah mulai berangsur normal, setelah mengalami gangguan sejak Minggu, 19 September 2021.
Telkom memperkirakan perbaikan kabel laut JaSuKa berlangsung sekitar sebulan, untuk itu perusahaan menggunakan jaringan backup agar masyarakat tetap terlayani selama periode WFH dan belajar di rumah.
Telkomsel menggunakan infrastruktur jaringan lain untuk melayani pelanggan yang masih terdampak gangguan layanan internet.
Berita tentang titik lokasi Indihome dan Telkomsel yang masih mengalami gangguan terpopuler di kanal Tekno Liputan6, Senin (20/9/2021).
Mengenal Kabel Laut JaSuKa (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan), sistem kabel laut yang membuat internet Indihome dan Telkomsel mengalami gangguan.
Telkomsel menyatakan, layanan internet yang sempat terganggu kini telah berangsur normal.
Sebagian warganet masih mengeluhkan mengenai layanan internet Indihome dan Telkomsel yang mengalami gangguan, meski sebagian lainnya menyebut layanan internet Indihome dan Telkomsel mereka berangsur normal.
Setelah mengidentifikasi pusat gangguan berasal dari titik sekitar 1,5 Km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut, Telkom bergegas menuju lokasi kejadian.
Telkom menyebut bahwa mereka sudah melakukan upaya untuk memulihkan kembali jaringan Indihome dan Telkomsel.
Selain Indihome, layanan internet Telkomsel juga mengalami gangguan pada Minggu malam (19/9/2021) kemarin.
Selain IndiHome, layanan milik Telkom Group lainnya yaitu Telkomsel juga mengalami gangguan. Apa penyebabnya?
Sejumlah pengguna Indihome dan Telkomsel mengeluh terkait gangguan layanan di Twitter.
Gangguan jaringan Telkomsel ternyata berdampak pada proses belajar daring di Pekanbaru. Hal ini lantaran, tidak semua provider pengganti Telkomsel bisa diakses dengan lancar di wilayah itu.
Meski pihak Telkomsel sudah menyatakan akses Telkomsel berangsur pulih, tetapi masih banyak warga Pekanbaru belum bisa menggunakan jaringan telepon dan internet dari perusahaan pelat merah itu.
Terbakarnya gedung Telkomsel di Pekanbaru juga berdampak pada jaringan provider tersebut hingga ke Sumatera Barat.
Pegawai Telkomsel itu mengaku mendengar tiga sampai lima kali ledakan saat api membakar gedung yang berada di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru itu.
Akibat insiden tersebut, layanan Telkomsel khususnya di Wilayah Sumatera bagian Utara danTengah mengalami gangguan.
Gangguan jaringan ini membuat masyarakat ramai-ramai beralih ke kartu lain, selain Telkomsel. Apalagi, rata-rata masyarakat Pekanbaru lebih akrab dengan Telkomsel dibanding penyedia layanan lain.
Telkomsel menyatakan, layanan telekomunikasinya di sebagian wilayah Sumatera mengalami penurunan kualitas karena kebakaran STO Telkom Pekanbaru.